Senin, 12 Januari 2009

Perkembangan Gempa di Manokwari dan sekitarnya

Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Depkes melaporkan gempa susulan di Kab. Manokwari, Kota Sorong dan Kab. Sorong Prov. Papua Barat serta Kab. Biak Prov. Papua masih terus berlangsung. Berdasarkan laporan BMKG sejak gempa pertama terjadi di Kab. Manokwari Prov. Papua Barat hingga tanggal 9 Januari 2009 telah terjadi 81 kali gempa bumi tektonik susulan yang berkisar antara 5,0 hingga 7,6 SR.
Gempa ini telah memakan korban jiwa 4 orang, sedangkan korban yang dirawat inap sebanyak 37 orang yang 8 orang di antaranya telah menjalani operasi di RSUD Manokwari, korban yang dirawat jalan sebanyak 581 orang, serta pengungsi sebanyak 17.499 orang. Sebelumnya, dilaporkan Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan rumah penduduk, fasilitas umum dan infrastruktur, dengan rincian Kab. Manokwari sebanyak 4.581 unit rumah rusak (3.043 unit rusak berat dan 1.538 unit rusak ringan), 124 unit tempat ibadah rusak (73 unit rusak ringan dan 51 unit rusak berat), 47 unit kantor pemerintah rusak (3 unit rusak ringan dan 44 unit rusak berat) dan 64 unit sarana pendidikan rusak (30 unit rusak ringan dan 34 unit rusak berat), Kab. Sorong sebanyak 632 unit rumah rusak (52 unit rusak berat, 140 unit rusak sedang dan 440 unit rusak ringan), 9 unit tempat ibadah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 2 unit kantor pemerintah rusak, 2 unit rumah guru rusak, 8 unit jembatan rusak dan rusaknya ruas jalan sepanjang 87 km, serta Kota Sorong sebanyak 453 unit rumah rusak (346 unit rusak berat dan 107 unit rusak ringan), 19 unit tempat ibadah rusak (13 unit rusak berat dan 6 unit rusak ringan), 2 unit sarana pendidikan rusak berat dan 2 unit kantor pemerintah rusak ringan.
Sementara itu, Dr. Alfred Bandaso hari ini menginformasikan banyak warga masyarakat ketakutan dan memilih tidur di luar rumah karena gempa susulan yang terus – menerus terjadi. Hal ini potensial menyebabkan mereka diserang penyakit seperti malaria,dll.

Selasa, 06 Januari 2009

Gempa 7,6 Skala Ritcher Mengguncang Manokwari.

Gempa berkekuatan 7,6 pada skala Ritcher terjadi susul menyusul di Manokwari Papua Barat 4 Januari 2009. Sejumlah infrastruktur di Manokwari rusak akibat gempa. Termasuk bandara Manokwari, Rendani, yang landasannya retak hingga menggangu penerbangan. Sampai saat ini, informasi yang diterima belum lengkap. Presiden RI, Susilo Bambang Youdoyhono sendiri mengaku belum memperoleh informasi yang lengkap mengenai jumlah korban. Sejauh ini korban meninggal yang diketahui empat orang. Walaupun demikian, presiden mengutus tiga menteri yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Sosial, dan Menteri Perhubungan, untuk melakukan tanggap darurat di Manokwari dan Sorong.
Dr. Alfred Bandaso, Ketua Pelkesi wilayah V menginformasikan korban meninggal di kota Manokwari sebanyak 1 orang, korban luka berat dan ringan 36 orang, serta banyak rumah yang roboh akibat gempa. Akan tetapi korban di pedalaman belum diketahui pasti karena sulitnya akses ke daerah – daerah tersebut (sumber: TEMPO Interaktif, informasi lisan dari Dr. Alfred Bandaso).