Kamis, 19 Februari 2009

Bantuan untuk korban gempa bumi Sangihe dan Talaud – Sulawesi Utara

Gempa bumi 7,4 SR yang terjadi di Sangihe dan Talaud menyebabkan kurang lebih 1410 rumah 96 gereja, 33 sekolah dan fasilitas lainnya hancur. Penyintas di beberapa tempat sampai saat ini masih tinggal di tenda – tenda pengungsian. Kondisi ini menyebabkan mereka mulai terserang penyakit, sementara persediaan makanan mulai habis karena sulitnya transportasi.

Pelkesi wilayah IV berencana membantu para penyintas di Sangihe dan Talaud, berkordinasi dengan Sinode Gereja Masehi Injili Talaud (GERMITA). Bantuan yang direncanakan berupa pelayanan kesehatan oleh tim kesehatan dari RSU Pancaran Kasih GMIM Manado dan RSU Bethesda GMIM Tomohon. Selain tim kesehatan, direncanakan juga untuk membantu makanan dan pakaian bagi penyintas. Bantuan akan diberikan di desa Melonguane, Mala, Lirung, Kabaruan, dll.

Kami mengharapkan bapak/ibu/sdr/I sekalian mendukung pelayanan Pelkesi wilayah IV, melalui bantuan obat – obatan, makanan dan pakaian. Bagi bapak/ibu di luar Manado/Minahasa/Bitung, mohon bantuannya dalam bentuk uang dan dikirimkan melalui rekening Pelkesi wilayah IV: BRI Cabang Tomohon, a.n. Dr.A.A.A. Lengkong, MPH. Nor Rek: 0649.01.000881.50.5

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Sekretaris Pelkesi Wilayah IV: Henry Wenas, Hp: 081340759599, Flexi : 0431 3619438, email : wenas_henry@yahoo.co.id

Selasa, 17 Februari 2009

Perkembangan Gempa di Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara

Gempa tektonik berkekuatan 7,4 SR mengguncang kabupaten Sangihe dan kepulauan Talaud Sulawesi Utara pada tanggal 12 Februari 2009. Menurut Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 600 rumah rusak berat dan 1.400 rumah rusak ringan yang tersebar di 14 kecamatan (kompas 16 Februari 2009).
Pusat Penanggulangan Krisis Depkes melaporkan jumlah korban luka berat sebanyak 10 orang di Kab. Kep. Talaud, 5 orang di antaranya telah dirujuk ke RS Kandou Manado, dan 1 orang di rujuk ke RS Pancaran Kasih. Korban luka ringan sebanyak 32 orang di Kab. Kep. Talaud. Terjadi pengungsian sebanyak + 6.500 orang di Kab. Kep. Talaud. Sarana kesehatan yang rusak yaitu 2 Pustu rusak (Pustu Pangeran rusak berat, dan Pustu Peret rusak ringan), 2 unit Puskesmas rusak ringan (Puskesmas Beo, Puskesmas Kabaruan dan Puskesmas Damao) dan 1 unit RS rusak ringan (koridor salah satu polikliniknya ambruk dan dindingnya retak-retak).
Hingga hari ke lima pasca gempa, penduduk di lokasi gempa memilih tinggal di tenda – tenda darurat karena gempa susulan dengan kekuatan rata – rata diatas 5 SR masih sering terjadi. Sementara itu, distribusi bantuan logistik untuk tanggap darurat dari luar lokasi gempa tidak berjalan lancar karena masalah transportasi (sumber: www.ppk-depkes.org, kompas 16 Februari 2009).